A. LATAR
BELAKANG
Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan, dan
kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid. Hal ini agar murid dapat
berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Dalam
membangun budaya yang positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang aman,
dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan
merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab.
Budaya positif dapat dimulai dari hal kecil seperti kebiasaan memberi salam, menyapa, membuang sampah, dan lain sebagainya. Walaupun terlihat kecil budaya-budaya tersebut dapat memberi dampak yang sangat besar baik terhadap diri pribadi maupun lingkungan. Pembiasaan-pembiasaan ini bertujuan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Budaya ini tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan harus melalui proses yang berkaitan satu dengan yang lain.
SD Negeri 2 Buduran adalah SD di kecamatan Bagor
Kabupaten Nganjuk, yang terletak di pedesaan letaknya di Ds. Buduran. Sekolahan
ini tidak memiliki Tenaga Kependidikan (Tukang kebun/Kebersihan) untuk merawat
tanaman dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini sangat menggangu
dalam proses menciptakan lingkungan yang nyaman untuk peserta didik.
Berdasarkan latar belakang tersebut terciptalah sebuah prakarsa menumbuhakan
budaya positif pada warga sekolah agar peduli terhadap lingkungan. Aksi nyata
ini diharap dapat menjadi pembiasaan positif bagi warga sekolah.
B. TUJUAN
Menumbuhkan budaya positif warga sekolah terkait :
Hubungan Spiritual, sikap dan moral Keseharian dan Kepedulian akan lingkungan
sekolah
C. TOLAK
UKUR
Warga
Sekolah (umumnya Guru dan siswa, khususnya siswa) berkomitmen menerapkan keyakinan
yang diyakini antara lain :
1. Hubungan
spiritual sikap dan moral
v Membiasakan
berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing sebelum dan setelah kegiatan
pembelajaran dimulai.
v Menunaikan
ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun
bersama masyarakat.
v Memberi
salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah
2. Kepedulian
akan lingkungan
v
Menggunakan
sumber daya sekolah (air, listrik, dsb) secara efisien
v Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.
D. TAHAPAN
1. Persiapan
· Tahapan
persiapan ini dimulai dengan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah selaku manager
pemimpin sekolah.
· Melakukan
sosialisasi bersama guru terkait komitmen budaya positif dan penerapanya di
sekolah.
2. Pelaksanaan
Pada
tahap pelaksaan ini Guru bersama-sama murid membuat kesepakatan kelas atau kesepakatan
bersama. Kemudian Guru bersama-sama dengan siswa berkomitmen menjalankan apa
yang telah disepakati sebagai perwujudan keyakinan.
Memulai
aksi dengan melihat sekitar tempat duduk masing-masing jika ada sampah hendaknya
membuang sampah tersebut pada tempat sampah. Saling bertegur sapa saat saling
bertemu baik dengan guru maupun sesama siswa. Menggunakan air saat cuci tangan
dengan seperlunya, menggunkan kipas dan lampu ruangan saat diperlukan dan mematikanya
saat selesai digunakan.
Bentuk kegiatan lainya yaitu setiap pagi sebelum pelajaran dimulai setiap piket kelas membersihkan ruanganya masing-masing dan menyirami tanaman di teras kelas, membersihkan kelas sebelum meninggalkan kelas atau sebelum pulang. Mengadakan kegiatan bakti sosial setiap hari sabtu di jam pertama dimana setiap siswa membersihkan kelas serta membersihkan lingkungan sekolah seperti mencabuti rumput-rumput liar dan menata barang-barang yang berserakan. Sebelum memulai pelajaran membiasakan berdoa bersama dan mengakhiri pelajaran dengan doa sesuai dengan keyakinan.
E. HASIL
YANG DIPEROLEH
Adapun hasil
yang diperoleh dari penerapan budaya positi ini antara lain :
1. Terciptanya
lingkungan sekolah yang nyaman bagi warga sekolah
2. Hubungan
Guru dan siswa lebih akrab dan saling menghargai.
3. Guru
dan siswa menyadari pentingnya pembiasaan dalam mewujudkan budaya positif
F. DOKUMENTASI KEGIATAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar