Rabu, 02 Maret 2022

AKSI NYATA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

A. LATAR BELAKANG

Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: Kurikulum; Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya; lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar; Manajemen kelas yang efektif.; Penilaian berkelanjutan.

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: Kesiapan belajar (readiness) murid; Minat murid; Profil belajar murid. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

B. TUJUAN

  • Mampu memetakan kebutuhan belajar siswa
  • Mampu melakukan strategi pembelajaran berdiferensiasi (konten, produk, proses)
  • Mampu melakukan penilaian pembelajaran berdiferensiasi

C. HASIL YANG INGIN DICAPAI

  • Pemetaan kebutuhan belajar siswa
  • Strategi pembelajaran berdiferensiasi mengunakan diferensiasi konten/proses/produk.
  • Melakukan penilaian pembelajaran berdiferensiasi untuk menentukan sejauh mana efektifitas pembelajaran berdiferensiasi.

D. TINDKAN/LINI MASA

  • Memetakan Kebutuhan Belajar siswa.
  • Memilih strategi pembelajaran Berdiferensiasi.
Diferensiasi Konten.
Konten yaitu materi yang diajarkan kepada murid kita. Seperti halnya pemilihan konten berdasarkan minat belajar murid, kombinasi kesiapan minat dan profil belajar murid. Diferensiasi konten berdasarkan minat murid guru dapat menyediakan jenis-jenis topik yang mereka minati sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran. Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid, guru harus memahami gaya belajar murid, yang lebih cendrung kepada pembelajaran visual, audio, bahkan audio visual.
Diferensiasi Proses.
Cara melakukan diferensiasi proses ada 6 yaitu : a) Kegiatan berjenjang; b) Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan; c) Membuat agenda individual; d) Memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas; e) Mengembangkan kegiatan bervariasi; f) Menggunakan kelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan dan minat. 
Diferensiasi Produk. 
Produk berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Diferensiasi produk meliputi : a. Memberikan tantangan atau variasi b. Memberikan murid pilihan bagaimana mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
  • Membuat RPP berdiferensiasi.
  • Melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi.
  • Refleksi Pembelajaran Berdiferensiasi.

E. REFLEKSI 

Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bukanlah hal yang mudah. Guru harus dapat menyiapkan beberapa materi dan instrumen penilaian sekaligus. Misalnya saya menggunakan diferensiasi konten/materi, berarti saya harus menyiapkan materi lebih dari satu. Sama halnya dengan diferensiasi proses dan produk, berarti harus ada lebih dari satu media pembelajaran dan alat penilaian. Tapi sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi dapat menguntungkan anak untuk memaksimalkan potensi mereka, terlebih lagi untuk anak berkebutuhan khusus yang pembelajarannya berbeda dengan siswa lain. 
Melalui pembelajaran berdiferensiasi, sikap toleransi dapat muncul dengan pemberian keleluasaan bagi siswa untuk mengembangkan potensi. Guru tidak membatasi bahan dasar, proses, dan produk yang dihasilkan siswa. Namun, guru juga tidak membebaskan semuanya sehingga pembelajaran terkesan ambyar. Guru tetap mengontrol pembelajaran dengan memberikan isian LK yang sama bagi semua siswa. Selain itu, siswa juga jadi lebih aktif ketika belajar. Siswa mengalami langsung apa yang sedang mereka pelajari. Mereka juga jadi lebih sering berinteraksi dengan orangtua untuk membantu dan mengevaluasi apa yang sudah mereka pelajari bersama gurunya.

F. DOKUMENTASI

      Kegiatan belajar mengajar
 

     Pementaan Kebutuhan siswa
      

      RPP Berdiferensiasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROPOSAL STUDY TOUR

PROPOSAL STUDY TOUR