Pembelajaran Sosial dan Emosional yang ditujukan untuk jenjang pendidikan usia dini hingga menengah sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengenali sosial emosional peserta didik kita dapat mementukan langkah apa yang akan kita ambil kedepan. Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
Ki Hajar Dewantara (KHD) mengemukakan, pengajaran budi pekerti tidak lain adalah menyokong perkembangan hidup anak-anak lahir dan batin, dari sifat kodrati menuju arah peradaban dalam sifatnya yang umum. Pengajaran ini berlangsung sejak anak-anak hingga dewasa dengan memperhatikan tingkatan perkembangan jiwa mereka. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Keterkaitan pembelajaran sosial emosinal dengan Visi misi CGP adalah nilai dan peran yang ingin dicapai yaitu membangun profil pelajar Pancasila melalui budaya positif dalam ekosistem sekolah yang memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid hingga tercapai merdeka belajar sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan praktek pebelajaran yang berpihak pada anak melalui pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional (PSE). Keterkaitan antara materi pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh dengan pembelajaran berdiferensiasi, Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan:
- Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri)
- Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
- Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
- Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi)
- Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Pembelajaran Sosial Emosional yang berbasis kesadaran penuh dengan pembelajaran berdiferensiasi akan berdampak baik bagi anak didik. Dengan pembelajaran ini kita sebagai pendidik dapat memahami potensi anak didik kita. Adapun Cara penerapan Pembelajaran Sosial Emosional adalah dengan cara :
- Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit
- Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid
- Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid
- Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain dan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar