Senin, 25 April 2022

Demonstrasi Kontektual Modul 3.1 (Jurnal Monolog)


Jurnal Monolog 
Demonstrasi Kontektual Modul 3.1
Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
Oleh : Akhmad Mujib

    Banyak hal dan ilmu baru yang saya rasakan dalam perjalanan pendidikan guru penggerak ini, salah satunya adalah di modul 3. Ketika saya mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya manusia biasa, sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun masyarakat yang juga berperan sebagai guru. Banyak hal-hal penting yang dilakukan seorang guru di sekolah sebagai pemimpin pembelajaran maupun dalam kehidupan pribadi. Tidak jarang keputusan-keputusan yang saya ambil/lalui mempunyai pengaruh dalam hal lain bisa berdampak baik ataupun sebaliknya berdampak buruk. Untuk itu saya sebagi pemimpin pembelajaran di sekolah maupun sebagai pribadi baik dalam keluarga maupun masyarakat, sudah sepatutnya memiliki dasar-dasar pengetahuan pengambilan keputusan yang tepat. Dasar-dasar pengetahun ini sangat penting agar permasalah/problem kehidupan dapat kita selesaikan dengan meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari keputusan yang saya buat.
    Dalam modul 3.1 saya mendapatkan dasar pengetahuan pengembilan keputusan. Melalui modul ini saya mengetahui apa itu bujukan moral dan dilema etika. Saat ini saya menyadari cara mengambil dan menguji keputusan yang efektif dan membedakan kasus atau situasi yang saya hadapi apakah itu dilema etika atau bujukan moral. Dua pengetahuan ini menjadi sebuah landasan penting bagi saya untuk terus berlatih mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat. Jika suatu ketika baik dalam kehidupan sehari-hari saya sebagai pribadi, anggota masyarakat maupun sebagai seorang guru kelas/pemimimpin pembelajaran, saat saya dihadapkan pada situasi atau suatu permasalahan yang mengandung dilema etika, maka yang akan saya lakukan dalam mengambil keputusan adalah:

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan.
Saya akan mengidentifikasi masalah yang saya lalui, mengambil keputusan dengan lebih saksama. Memastikan bahwa masalah yang saya hadapi betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan sekedar masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial.

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut.
Menentukan siapa-siapa yang terlibat dalam permasalahan saya.

3. Mengumpulkan fakta yang relevan dengan situasi tersebut.
Mengumpulkan fakta-fakta berkaitan dengan apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mengatakannya.

4. Melakukan pengujian benar atau salah meliputi:

  • Uji Legal, apakah ada aspek pelanggaran hukum
  • Uji Regulasi/Standar Profesional, apakah ada pelanggaran peraturan atau kode etik didalamnya.
  • Uji Intuisi, merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan patut dicurigai, mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang saya yakini.
  • Uji Publikasi, mencoba merasakan apabila keputusan ini dipublikasikan di media cetak maupun elektronik dan menjadi viral di media sosial, membayangkan hal tersebut terjadi.
  • Uji Panutan/Idola, membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan saya.
5. Menentukan paradigma yang terjadi pada kasus.
Saya akan menganalisis mengidentifikasi bahwa situasi yang saya hadapi betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.

6. Menentukan prinsip yang akan digunakan.
Penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?

7. Menentukan penyelesaian yang kreatif untuk menyelesaikan masalah tersebut (Investigasi Opsi Trilemma)

8. Menentukan keputusan yang diambil.

9. Melihat keputusan yang diambil dan merefleksikannya.

Langkah-langkah diatas saya lakukan demi mendapatkan keputusan terbaik, efektif dalam mengahadapi suatu problem atau dilema. Pengambilan keputusan didasarkan pada pemahaman menyeluruh terhadap pokok masalah. Keputusan yang dihasilkan dapat dilaksanakan untuk menghasilkan tindakan yang memberikan dampak pada penyelesaian masalah. Selain itu dalam menjalankan keputusan yang telah saya buat untuk mengukur efektivitas setiap keputusan yang saya buat. Saya harus melihat dampak dari keputusan yang saya buat, bagaimana keputusan tersebut. Dengan harapan setiap keputusan yang saya buat dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan permasalahan baru.
    Dalam mengambil keputusan baik sebagai pribadi dan seseorang yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran tentu saya tidak bisa sendirian. Pengetahuan ini adalah hal yang baru untuk saya dan saya masih perlu belajar dalam menjalaninya. Perlu belajar berlatih mempertajam analisis dan intuisi saya. Saya juga memerlukan bantuan dari pihak-pihak lain seperti dalam berperan sebagai pribadi keluarga/masyarakat saya membutuhkan orang tua (orang yang saya tuakan). Dalam peran sebagai pemimpin pembelajaran (Guru) memerlukan bantuan Kepala sekolah dan rekan sejawat. Karena bagi saya mereka yang saya tuakan sudah banyak makan asam garam dalam kehidupan. Mereka saya butuhkan sebagai teman diskusi untuk menganalisis dan menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif.
    Untuk menerapkan pengetahuan yang sangat berharga ini maka saya akan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut dimulai dari saat ini, saat dihadapkan pemasalahan dan probem dilema, baik dimanapun dan kapanpun dan dalam waktu apapun. Saya akan membagikan pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini kepada rekan sejawat di sekolah mengajak rekan sejawat untuk sharing dan berkolaborasi bagaimana mengambil keputusan yang tepat, bagaimana menerapkan prinsip pengambilan keputusan yang tepat. Agar orang-orang yang ada disekitar saya dapat mengambil keputusan yang tepat saat mereka di landa problemmatika maupun dilema.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROPOSAL STUDY TOUR

PROPOSAL STUDY TOUR