Selasa, 24 Mei 2022

Aksi Nyata Pengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

A. PERISTIWA YANG TERJADI DALAM KEGAIATAN AKSI.
    Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar, tetapi pada hakikatnya menjadi seorang guru tidaklah cukup dengan mengajarkan materi pelajaran saja. Seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar karena sangat menentukan kelangsungan peserta didik dalam jangka luas sebuah bangsa atau negara. Guru merupakan pemimpin pembelajaran, sebagai pemimpin pembelajaran pasti dihadapkan pada berbagai permasalahan yang dituntut untuk mengambil sebuah keputusan dari permasalahan atau situasi tersebut. Kadang dalam mengambil keputusan itu kita sering dihadapkan pada dua pilihan yang keduanya adalah benar tapi keduanya saling bertentangan. Dan terkadang pula kita dihadapkan pada situasi bujukan moral saling bertentangan.
    Pada situasi tersebut akan menimbulkan keraguan dan kebimbangan bahkan setelah kita mengambil keputusan pun kita akan dibayangi oleh rasa keraguan apakah benar atau salah, apa yang kita lakukan. Maka dari itu seorang guru harus memiliki acuan atau panduan dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan. Saat mempelajari modul 3.1 program guru penggerak ini saya mendapatkan ilmu baru dan pengetahuan baru mengenai pengambilan keputusan. Karena menurut saya pengetahuan ini sangat penting bagi seorang guru maka saya perlu menularkan pengetahuan saya kepada rekan-rekan di sekitar saya khususnya yang berprofesi sebagai seorang pendidik.
    Adapun dalam kegiatan aksi nyata ini ada dua aksi yang saya lakukan pertama berbagi ilmu pengetahuan yang saya dapat kepada rekan rekan dan mencoba menggunakan/ menerapkan pengetahuan saya dalam situasi yang saya hadapi :
1. Membagikan tentang ilmu yang saya dapatkan dalam modul ini.
Aksi berbagi ilmu ini saya tularkan kepada rekan-rekan saya dengan cara ngobrol ngobrol santai berbincang di sela-sela jam istirahat. Sebelumnya saya meminta izin kepada Kepala sekolah untuk melakukan aksi saya ini dan Aksi saya ini saya lakukan secara in formal mengingat agenda sekolah sedang banyak kegiatan jadi kepala sekolah menyarankan kepada saya untuk berbagi pengalam berbagi ilmu saya dengan beliau dan menularkannya kepada rekan-rekan yang lainya.

2. Menggunakan Konsep pengambilan keputusan saat dihadapkan pada dilema moral dan etika.
Setiap saat kita pasti hadapkan dalam suatu permasalahan dan kita dituntun untuk mengambil sebuah keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan. Dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat Anda lakukan. Pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Dilema yang saya alami pada waktu itu yaitu :
    
“Pada hari sabtu saya dipanggil oleh kepala sekolah, kepala sekolah memberikan informasi kepada saya untuk masuk di hari minggu (lembur). Membantu pekerjaan Bendahara BOS karena memang ada kegiatan mendadak yaitu pemeriksaan administrasi BOS, dan ada beberapa kelengkapan yang harus dilengkapi untuk pemeriksaan administrasi tersebut. Berhubung tugas langsung dari kepala sekolah saya menerimanya dan berjanji masuk pada hari minggu dan membantu bendahara BOS. Selain itu karena memang saya adalah seorang guru yang sekaligus ditugasi sebagai Tenaga Administrasi. Waktu berbincang-bincang di rumah saya memberi tahu kepada istri saya bahwa besok saya masuk sekolah, istri saya berkata bukankah libur kenapa masuk, padahal sebelumnya sudah membuat komitmen akan menghabiskan waktu ke keluarga saat hari libur. Istri saya agak tidak terima dengan rencana tersebut.”
    Saya menenangkan diri sejenak, saya telah berjanji namun saya juga telah membuat komitmen dengan istri dan adan saya. Saya pun berfikir mencoba menganalisis atas permasalahan saya tersebut.

Keputusan yang saya ambil : Berangkat menepati janji (Kerja lembur menyelesaikan Administrasi BOS)
Prinsip yang saya gunakan : Berpikir berdasarkan hasil akhir.
Nilai nilai yang bertentangan :
1. Saya telah berjanji akan lembur untuk menyelesaikan administrasi bos pada hari minggu dan harus ditepati.
2. Saya juga pernah membuat komitmen dengan keluarga untuk menghabiskan waktu liburan( Hari minggu) dengan anak dan istri saya.
3. Seorang anak pasti ingin diperhatikan oleh orang tuanya dengan bertingkah rewel dan lain lain, dan hari libur sejatinya adalah waktu khusus untuk keluarga khususnya anak saya.
Yang terlibat dalam situasi ini : Saya, anak saya, istri saya, ibu saya dan Rekan-rekan kerja saya.
Fakta-fakta dalam situasi ini :
1. Tugas tambahan saya sebagai Admin sekolah, yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan administrasi sekolah.
2. Akan ada pemeriksaan terkait BOS dan saya telah berjanji akan lembur membantu bendahara BOS menyelesaikan administrasi BOS.
3. Hari minggu adalah waktu yang akan digunakan untuk lembur dan hari minggu adalah waktu untuk keluarga saya (Liburan).
Uji Legal : Tidak ada pelanggaran hukum
Uji Regulasi : Tidak ada pelanggaran kode etik.
UJi Intuisi : Tidak ada
Jika dipublikasikan dalam surat kabar.
Saya biasa saja dan nyaman dengan keputusan yang saya buat karna sudah sesui dengan pandua dalam megambil keputusan.
Panutan atau idola :
Mungkin juga akan mengambil keputusan seperti yang saya buat mengutamakan janji
Paradigma yang terjadi dalam kasus : Individu vs Masyarakat.
Prinsip dilema yang saya guanakan : Berpikir berdasarkan hasil akhir.
Penyelesaian kreatif, tidak terpikir sebelumnya (Investigasi Opsi Trilemma) :
Berangkat menepati janji dan mengajak istri dan anak saya jalan jalan di sekolahan tempat kerja saya.
Keputusan yang diambil :
Berangkat menepati janji untuk lembur serta mengajak istri dan anak saya jalan-jalan di sekolahan tempat kerja saya, dengan harapan anak saya bisa bermain dengan istri saya di tempat kerja sehingga saya tetap menepati janji saya tanpa mengorbankan waktu saya untuk anak saya.
Refleksi atas permasalahan.
1. Dalam mengambil keputusan hendaknya mempertimbangkan semua hal yang berkaitan dengan masalah atau kasus tersebut.
2. Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan jangka pendek dan jangka panjang untuk kebaikan.

B. PERASAAN SAAT MELAKSANAKAN AKSI.
    Banyak kejadi kejadi menarik dalam setiap aksi saya tersebut. Setiap kejadian pasti menimbulkan perasaan yang beragam. Seperti saat melaksanakan aksi berbagi ilmu saya merasa senang karena bisa menularkan ilmu saya kepada rekan rekan yang lainya di sekolahan saya. Namun timbul juga perasaan kurang menyenangkan karena dalam berbagi saya kadang ada yang meremehkan aksi mereka merasa bahwa telah pernah melakukanya dengan tahapan berbeda. Namun bukanlah suatu permasalahan karena memang prosedur ini adalah prosedur yang tidak kaku dan baku dalam penerapanya. Saat penerapan prosedur pengambilan keputusan saya merasa senang juga bisa menyelesaikan opsi trilema pemikiran yang timbul setelah menganalisis permasalahan sehingga dapat melaksanakan janji sekaligus komitmen yang saya buat dengan keluarga saya.

C. PEMBELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL.
    
Dari kejadian perasaan yang saya rasakan dalam pelaksaan aksi nyata ini ada beberapa pembelajaran yang di ambil :
1. Ilmu yang kita dapat akan bermanfaat secara luas jika kita mau berbagi pengalaman dan sharing.
2. Saat berbagi ilmu kadang ada yang sependapat dengan kita ada juga yang tidak sependapat namun itu bukanlah suatu halangan dalam berbagi karena hal seperti itu hal yang lumrah terjadi bahkan kita temui di keadaan apapun.
3. Metode pengambilan keputusan ini sangat bermanfaat ketika kita dihadapkan dalam berbagai situasi baik itu bujukan moral maupun dilema etika, yang pasti akan kita temui di setiap perjalanan hidup ini.

D. PENERAPAN PERBAIKAN KE DEPAN.
    Dalam pelaksanaan aksi berbagi ilmu kita perlu menyiapkan beberapa materi dan memahami isi materi tersebut agar kita lebih siap dalam melaksanakan aksi dan menanggapi respon dari penerima. Karena bisa jadi respon yang diberikan penerima materi tidak sama dengan apa yang kita harapkan. Jika memungkinkan mungkin saya bisa berbagi aksi lebih luas lagi bukan hanya sekedar di lingkungan tempat kerja, namun juga di luar lingkungan kerja. Saat menerapkan pengambilan keputusan diperlukan situasi yang lebih tenang menenangkan diri sebelum mengambil sebuah keputusan. Kerana keputusan yang kita ambil tentu akan berdampak bagi diri sendiri dan orang disekitar kita. Dengan menganalisis permasalahan kita akan mendapatkan beberapa keputusan lain, atau keputusan yang belum terpikirkan sebelumnya.

DOKUMENTASI KEGIATAN

Meminta izin kepala sekolah
Berbagi pengalaman dengan rekan sekolah.

Berdiskusi dengan keluarga. Foto di ruang keluarga 3 Foto
Video penjelasan Aksi penerapan pengambilan keputusan.
Menepati janji mengerjakan administrasi BOS. 3 Foto
Anak dan istri yang diajak ke sekolah untuk menikmati liburan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROPOSAL STUDY TOUR

PROPOSAL STUDY TOUR